Penyebab Pesawat Bisa Terbang

"Kenapa pesawat bisa terbang?"

        Sebagai orang awam yang belum pernah naik pesawat atau bahkan pernah naik pesawat pasti masih bingung dengan pertanyaan yang satu ini. "Kok bisa ya pesawat itu terbang? karena ada pilotnya? atau karena ada sayapnya?". Secara logika pernyataan itu sebenarnya tidak salah tetapi secara teknis ada hal lain yang membuat pesawat itu terbang mengudara.

        Memang ada banyak alasan untuk menjawab pertanyaan yang satu ini. Bila ada yang bertanya seperti itu bisa dijawab karena adanya perbedaan tekanan udara pada sayap yang menyebabkan adanya gaya yang bekerja pada pesawat itu sendiri dan juga terdapat penampang/perangkat kendali pesawat yang diatur di kokpit. Dibawah ini penyebab pesawat bisa terbang, yaitu:


 1. Adanya Gaya yang bekerja pada pesawat                                                                    

Terdapat 4 gaya yang bekerja pada pesawat, yaitu:

(1) Gaya Dorong (Thrust) yang mendorong pesawat kedepan dari putaran baling-baling atau mesin pesawat.

(2) Gaya Hambat (Drag) yang menghambat pesawat maju, bergerak berlawanan dari Thrust.

(3) Gaya Angkat (Lift) yang mengangkat pesawat keatas.

(4) Gaya Gravitasi (Weight) yang menyebabkan bobot/berat pesawat kebawah, berlawanan dari lift. 

Agar pesawat dapat terbang melawan Gaya Gravitasi maka ada Gaya Angkat yang bekerja. Dan pula bila saat pesawat mendapat Gaya Hambat (Drag) maka ada gaya yang harus bekerja agar pesawat dapat maju kedepan (Thrust) dimana besarannya harus lebih besar dari Drag.                                                                        

2. Bentuk Sayap

Sayap pesawat berbentuk airfoil yaitu suatu penampang yang mampu bereaksi terhadap udara yang melewatinya. Ini menerapkan Hukum Bernoulli yaitu kecepatan udara di atas sayap yang berbentuk airfoil itu lebih besar dibandingkan dengan kecepatan udara di bawah sayap. Kecepatan udara yang besar akan menimbulkan sebuah tekanan udara yang kecil, sehingga tekanan udara di bawah akan menjadi lebih besar daripada bagian atas sayap pesawat. Maka muncul Gaya Angkat (Lift) yang membuat pesawat yang berat tersebut dapat terbang. Pesawat terbang dapat terangkat karena adanya udara kelajuan yang melalui sayap pesawat tersebut. Mudahnya seperti ini, kecepatan udara atas besar berarti tekanan udara atas kecil dan sebaliknya, jadi tekanan bekerja dari yang besar ke tekanan yang kecil.     


3. Bidang Kendali (Flight Control Surface)

Dalam pesawat juga ada alat kemudi seperti kendaraan lain yang dinamakan Control Column/Control Stick dan juga pedal di kaki dimana ini dikendalikan oleh pilot. Sebelum masuk bidang kendali, perlu diketahui bahwa pesawat memiliki sumbu sebagai pergerakan dari bidang kendali yaitu sumbu longitudinal (longitudinal axis), sumbu lateral (lateral axis) dan sumbu vertikal (vertical axis). Bagian-bagian yang termasuk kendali pesawat ada beberapa jenis yaitu bidang kendali utama (primary fligh control), bidang kendali bantu (secondary flight control) dan bidang kendali tambahan (auxiliary flight control).   

1). Bidang kendali utama                                                                                                                             a. Aileron berfungsi untuk mengendalikan pesawat agar bisa belok atau berguling (rolling). Bergerak pada sumbu longitudinal. Terletak di sayap kiri dan kanan pesawat yang digerakkan melalui control stick ke kiri atau kanan seperti stir mobil.                

 b. Elevator berfungsi untuk mengendalikan pesawat naik atau turun (pitching). Bergerak pada sumbu lateral. Terletak di bagian horizontal stabilizer (bagian horizontal belakang pesawat) yang digerakkan melalui control stick ditarik atau didorong.                                    

 c. Rudder berfungsi untuk mengendalikan arah pesawat agar bisa belok (yawing). Bergerak pada sumbu vertikal. Terletak di bagian vertical stabilizer (bagian tegak belakang pesawat) dan digerakkan melalui pedal dibawah kaki.                                                                    

 2). Bidang kendali bantu                                                                                 Macam-macam tab seperti trim tab, spring tab, servo tab, anti-servo tab dan balanced tab. Dimana penampang ini bekerja dengan cara yang sama untuk membantu pergerakan primary flight control.      

3). Bidang kendali tambahan Jenis-jenisnya yaitu flap, spoiler, speed brake, slat dan slot. Pada bidang ini ada yang berfungsi untuk menambah lift seperti flap, slot and slat lalu ada yang berfungsi untuk mengurangi lift seperti speed brake dan spoiler.   

 

KESIMPULAN

Pesawat bisa terbang karena ada Gaya Dorong (Thrust) dari mesin/baling-baling yang besarannya jauh lebih besar dari Gaya Hambat (Drag) sehingga pesawat dapat maju dengan kecepatan tertentu dan menimbulkan Gaya Aerodinamik yaitu timbulnya Gaya Angkat (Lift) yang lebih besar dari Gaya Gravitasi (Weight) sehingga mampu mengangkat pesawat untuk terbang.               

Gaya Angkat pada sayap timbul sebagai akibat adanya perbedaan kecepatan aliran udara pada sayap yang konstruksinya dirancang sedemikian rupa (Airfoil) sehingga menimbulkan perbedaan tekanan udara pada bagian atas dan bawah sayap.     

Agar pesawat dapat dikendalikan sesuai keinginan dan dapat terbang menuju tujuannya, maka pesawat dilengkapi bidang kendali yaitu Aileron, Elevator, Rudder yang dikendalikan Pilot dari ruang kendali (kokpit).     


Terima Kasih, Salam Aviasi.


Komentar

Postingan Populer